Minggu, 12 April 2015

Cara Install Linux Ubuntu

   Sebelumnya kita telah membahas mengenai Ubuntu pada artikel Sejarah Ubuntu. Sekarang kita akan mencoba menginstall Sistem Operasi Ubuntu pada Virtual Box. Berikut adalah langkah - langkahnya :

1.   Siapkan file ISO Ubuntu. Disini saya menggunakan Ubuntu 14.04 LTS 64 bit.
2.   Jalankan Virtual Box. Pada halaman awal klik "New".



3.   Setelah itu mengisikan nama dan memilih sistem operasi yang akan kita install. Klik next untuk melanjutnkan.



4.   Selanjutnya menentukan besar memori yang akan digunakan. Secara default merekomendasikan memori sebesar 512 Mb, namun saya menatur sebesar 1024 Mb. Klik next untuk melanjutnkan.



5.   Selanjutnya membuat hardrive drive yang akan kita gunakan. Klik creat untuk membuat.



6.   Selanjutnya memilih tipe dari hard drive drive. Klik next untuk melanjutnkan.



7.   Selanjutnya memilih penyimpanan hardrive. Disini saya memilih Dynamic allocated agar lebih cepat saat pembuatan. Klik next untuk melanjutnkan.



8.   Selanjutnya menentukan besar hard drive yang akan kita buat. direkomendasikan sebesar 8 Gb. Klik creat untuk membuat.



9.   Maka spesifikasi dari sistem operasi yang akan kita buat seperti pada gambar dibawah ini. Selanjutnya klik "Start" untuk menjalankan proses selanjutnya.



10.   Selanjutnya menentukan letak file ISO yang telah kita siapkan tadi. Klik "Start" untuk melanjutkan.



11.   Tunggu hingga proses selesai.



12.   Selanjutnya akan muncul jendela seperti dibawah ini. Try Ubuntu digunakan untuk mengecek apakah file ISO yang digunakan dalam keadaan baik atau tidak, jika sudah yakin file benar - benar baik maka langsung saja klik Install Ubuntu.



13.   Selanjutnya Klik gambar Install Ubuntu 14.04 LTS.



14.   Selanjutnya memilih bahasa yang digunakan. Jika sudah klik Continue untuk melanjutnkan.



15.   Selanjutnya mengecek persiapan yang disarankan, setelah itu klik Continue.



16.   Selanjutnya memilih tipe installasi, disini saya memilih "Somethings else" agar dapat mempartisi dan mengatur sesuai keinginan.



17.   Selanjutnya mengatur partisi hard drive. Klik New Partition Table. Jika muncul jendela maka pilih continue.



18.   Selanjutnya klik tanda + untuk mempartisi.



19.   Aturlah besar memori dua kali memori yang telah kita buat. Lalu pada Use as pilihlah swap area.



20.   Setelah itu atur lagi dengan klik tanda +, dan pilih continue.



21.   Aturlah seperti gambar dibawah. Selanjutnya klik OK, dan Install Now.



22.   Pilihlah alokasi waktu daerahmu. Jika sudah klik Continue.



23.   Pilihlah keyboard layout sesuai bahasa yang diinginkan. Jika sudah klik Continue.



24.   Selanjutnya memasukan nama dan password. Password tidak dapat dikosongi. Jika sudah klik Continue.



25.   Setelah itu proses intallasi akan berlangsung. Tunggu hingga proses selesai.



26.   Jika proses installasi telah selesai, maka akan munculk jendela pemberitahuan seperti gambar dibawah, selanjutnya restart komputer.



27.   Setelah terestart maka kita akan disuruh memasukan password yang telah kita buat.



 28.   Tampilan desktop Linux Ubuntu.



Sekian semoga bermanfaat :-)




Sejarah Ubuntu


   Sebelum menginstall Linix Ubuntu, mari kita perhatikan dulu sejarah dari Linux itu sendiri. Linux merupakan Sistem Operasi yang ditemukan Oleh Linus Torvalds seorang mahasiswa asal Firlandia. Pada Agustus 1991, Linus mengerjakan Linux versi 0.01. Dan pada tahun yang sama pada 5 Oktober 1991 secara resmi meluncurkan versi 0.02. Sedangkan Ubuntu dibuat karena kebanyakan orang lebih suka hal yang gratis. Ubuntu sendiri berasal dari bahasa Afrika yaitu "Humanity to Others" yang berarti "Kemanusiaan Untuk Sesama". Maka Ubuntu pertama kali dirilis pada 20 Oktober 2004. Sistem Operasi ini gratis tanpa lisensi dan bersifat open source yang siap digunakan dalam kondisi yang stabil. Ubuntu didukung oleh perusahaan bernama Canonical, Ltd yang memiliki tujuan untuk membantu perkembangan, distribusi, dan promosi dari produk-produk yang bersifat open source. Canonical telah merilis versi Ubuntu yang baru setiap 6 bulan sekali. Setiap rilis didukung selama 18 bulan untuk pembaruan sistem, keamanan, dan kesalahan (bug). Setiap 2 tahun sekali (versi xx.04 dengan x angka genap) akan mendapatkan Long Term Support(LTS), selama 3 tahun untuk desktop dan 5 tahun untuk edisi server. Namun Ubuntu 12.04 yang dirilis pada April 2012 mendapatkan pembaruan sistem selama 5 tahun. Perpanjangan dukungan ini bertujuan untuk mengakomodasi bisnis dan pengguna IT yang bekerja pada siklus panjang dan pertimbangan biaya yang mahal untuk memperbarui sistem.

   Paket-paket software Ubuntu berasal dari paket tidak stabil Debian; Ubuntu memakai format paket dan manajemen paket Debian (APT dan Synaptic). Paket Debian dan Ubuntu seringkali tidak cocok. Paket Debian sering kali perlu dibuat ulang dari source agar dapat dipakai di Ubuntu, begitu juga sebaliknya. Ubuntu bekerja sama dengan Debian untuk berusaha agar perubaha-perubahan sistem Ubuntu mengarah kembali ke Debian, namun hal ini hampir tak terlaksana. Penemu Debian, Ian Murdock, pernah berkata bahwa paket Ubuntu berpotensi mengarah terlalu jauh dari Debian. Sebelum setiap rilis Ubuntu, paket-paket diambil dari paket tidak stabil Debian dan digabung dengan modifikasi Ubuntu. Sebulan sebelum perilisan, pengambilan paket dihentikan dan kerja selanjutnya adalah memastikan paket-paket yang sudah diambil bekerja dengan baik.

   Ubuntu sekarang dibiayai oleh Canonical Ltd. Pada 8 Juli 2005 Mark Shuttleworth mendirikan pendirian Ubuntu Foundation dan memberikan pendanaan awal sebesar US$10 juta. Tujuan dari pendirian yayasan ini adalah untuk memastikan pengembangan dan dukungan semua versi Ubuntu dapat terus berjalan.

   Ubuntu saat ini mendukung berbagai arsitektur komputer seperti PC (Intel x86), PC 64-bita (AMD64), PowerPC (Apple iBook dan Powerbook, G4 dan G5), Sun UltraSPARC dan T1 (Sun Fire T1000 dan T2000), Playstation 3. Minimum sistem untuk instalasi desktop adalah 300 MHz prosesor x86, 64 MB RAM, 4 GB dari ruang hard drive, dan video yang mendukung kartu VGA pada resolusi 640×480. Disarankan sistem untuk instalasi desktop adalah 700 MHz prosesor x86, 384 MB RAM, 8 GB dari ruang hard drive, dan video yang mendukung kartu VGA di resolusi 1024 × 768. Server memerlukan instalasi x86 prosesor 300 MHz, 64 MB RAM, [61] dan video yang mendukung kartu VGA di 640 × 480. Komputer yang tidak memenuhi persyaratan minimum yang disarankan sistem yang disarankan untuk mencoba Xubuntu, berdasarkan Xfce.


Fitur Ubuntu 

   Ubuntu terdiri dari banyak paket, kebanyakan berasal dari distribusi di bawah lisensi lisensi software bebas. Namun, beberapa software khususnya driver menggunakan Proprietary software.Lisensi yang pada umumnya adalah GNU General Public License (GNU GPL) dan GNU Lesser General Public License (GNU LGPL), dengan tegas menyatakan bahwa pengguna dengan bebas dapat menjalankan, menggandakan, mempelajarai, memodifikasi, dan mendistribusikan tanpa pembatasan apapun. Namun tetap ada software proprietary yang dapat berjalan di Ubuntu. Ubuntu berfokus pada ketersediaan kegunaan pada orang disfungsi, keamanan dan stabilitas. Ubuntu juga berfokus pada internasionalosasi dan aksesibilitas untuk dapat menjangkau sebanyak-banyaknya orang. Dalam hal keamanan, perangkat sudo dapat meningkatkan privilage secara sementara untuk melakukan tugas administratif, sehingga akunroot dapat terus terkunci, dan mencegah orang tidak terauthorisasi melakukan perubahan sistem atau membuka kelemahan keamanan. Desktop Ubuntu memakai desktop environment graphis. Sebelum Ubuntu 11.04 interaksi grafis pengguna adalah GNOME Panel, namun setelah versi 11.04, berubah menjadi Unity. Unity adalah interface yang dikembangkan oleh Canonical yang awalnya dirancang untuk edisi Netbook


Sumber



Minggu, 05 April 2015

Cara Share Folder dari PC/Laptop ke Virtual Box

      Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai Cara Install Virtual Box dan Cara Install Windows XP Pada Virtual Box. Selanjutnya setelah Windows XP terinstal akan kita apakan? Kita dapat menggunakannya untuk simulasi aplikasi dengan menginstall aplikasi - aplikasi yang ingin kita ketahui sebelum langsung kita install pada PC/Laptop kita. Cara mengintall aplikasi pada virtual box sama dengan pada PC biasanya, namun file aplikasi harus kita miliki di Virtual Box. Salah satu caranya dengan menggunakan Shared Folder aplikasi pada PC kita sehingga dapat terdeteksi di Virtual Box. Berikut langkah – langkah menggunakan Shared Folder pada Virtual Box :

1.   Buka Virtual Box, lalu jalankan sistem operasi yang telah terinstall. Disini saya menggunakan Windows XP.



2.   Klik start untuk memulai booting sistem operasi pada Virtual Box. Setelah proses booting selanjutnya buka windows explorer.



3.   Pada windows explorer belum ada folder dari laptop yang terlihat. Selanjutnya buka pada jendela Virtual Box.


4.   Pilih setting > shared folder. Kemudian Pilih add file pada gambar kanan untuk memilih folder yang akan kita shared.




5.   Setelah folder dipilih, klik OK.



6.   Setelah itu buka lagi windows explorer pada Windows XP di Virtual Box. Maka akan terlihat folder “Film” yang sebelumnya telah diatur Shared folder.




7.   Jika pada windows explorer belum muncul folder yang kita shared, maka kita haris meng-restart sistem operasi kita dan membuka windows explorer kembali.




Folder - folder pada gambar adalah isi dari folder Film. Selesai sudah Shared Folder nya. Sekian semoga bermanfaat . . .

Untuk lebih jelasnya, silakan lihat video tutorialnya disini : Cara Share Folder dari Laptop ke Virtual Box

Minggu, 29 Maret 2015

Kegunaan Fitur Clone Pada Virtual Mechine

   Salah satu fitur yang ada pada Virtual Box adalah fitur “Clone”. Seperti namanya, fitur ini digunakan untuk meng-copy sistem operasi yang kita inginkan sesuai dengan aslinya.

   Proses Clone ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan ketika kita akan mencoba menginstall apliklasi ataupun program. Kita dapat mengatur spesifikasi OS kita untuk mengetahui peforma yang dihasilkan tanpa dengan menginstall sistem operasi lagi pada Virtual Box. Berikut adalah langkah – langkahnya :

1.   Buka aplikasi Virtual Box yang telah terinstall. Cara instal Virtual Box dapat dilihat di sini.



2.   Setelah itu klik kanan > “Clone” pada sistem operasi yang telah terinstall pada virtual box. Disini saya menggunakan sistem operasi windows xp gamers. Cara install windows xp pada virtual box dapat dilihat disini.



3.   Setelah itu memberi nama pada Virtual Clone yang akan kita buat. Selanjutnya klik Next.



4.   Pilihan Full Clone akan meng-copy semua hal yang ada pada sistem operasi yang asli, sedangkan pilihan Linked Clone akan mengikat file asli dari sistem operasi yang kita clone.



5.   Selanjutnya proses clone akan berlangsung.



6.   Tampilan sistem operasi hasil Clone. Tampilan hasil clone menunjukan spesifikasi yang sama pada sistem operasi yang asli. Jika ada perubahan data pada yang asli ataupun yang hasil clone, tidak akan mempengaruhi satu dengan yang lainnya.



Alhamdulullah... Semoga bermanfaat ;-)


Minggu, 22 Maret 2015

Perbandingan Peforma Laptop Saat Menjalankan Virtual Box


Disini saya memekai laoptop dengai spesifikasi berikut :

Prosesor                 : AMD A8-4500M APU with RADEON(tm) HD Graphic
Clock                     : 1.9 Mhz with Turbo
RAM                     : 4 Gb
Hardisk Drive         : 500 Gb
System Type          : 64-bit OS

Intaller Virtual Box yang saya gunakan mempunyai besar memori 95 Mb. Sebelum terinstall Virtual Mechine, peforma laptop saya menunjukan seperti berikut :




Peforma siatas saya capture ketika sedang menjalankan beberapa aplikasi, sehingga CPU Usage menunjukan pemakaiannya sebesar 32% dan menggunakan Memory sebesar 1,54 Gb. Setelah Virtual Mechine terinstall, peforma dari laptop saya pun sperti gambar berikut :



CPU Usage menunjukan bahwa laptop saya menggunakan proses CPU sebesar 29%, ini karena saya telah mengeluarkan aplikasi – aplikasi yang sebelumnya saya jalankan. Memory yang digunakan meningkat menjadi 2,05 Gb. Memory yang digunakan untuk menjalankan Virtual Mechine sebesar kurang lebih 500Mb.


Besar file Virtual Mechine yang telah terinstal sebesar sesuai gambar berikut :



Jadi untuk menjalankan aplikasi Virtual Mechine membutuhkan memory yang cukup besar, jika perangkan yang anda gunakan kurang mendukung seperti RAM yang kurang, maka menjalankan aplikasi Virtual Mechine seperti Virtual Box ini akan membuat perangkat anda lemot.
Sekian pengalaman yang saya miliki... 



Cara Install Windows XP Pada Virtual Box

Sebelum menginstall OS pada VM Virtual Box, kita perlu menginstall terlebih dahulu aplikasi Virtual Box. Tutorial menginstall VM Virtual Box dapat dilihat pada artikel Cara Install Virtual Box. Setelah VM Virtual Box terinstal, maka kita dapat menggunakannya untuk beberapa fitur. Kali ini saya akan menginstall OS Windows XP Gamers SP3 pada VM Virtual Box. Langkah – langkahnya sebagai berikut.


1.  Siapkan file ISO dari OS yang akan kita install.
2.  Buka aplikasi Virtual Box yang telah terinstall. Pada tampilan awal pilih “New” untuk memulai pekerjaan awal.



3.  Selanjutnya akan muncul tampilan untuk mengisikan Nama dan pilih tipe windows yang dijalankan dan yang akan kita install. Setelah itu klik next.



4.  Selanjutnya menentukan besar memori yang ingin kita gunakan. Pada gambar tersebut menunjukan besar memori yang dibutuhkan sebesar 192 Mb. Kita dapat menambah besar memori, namun jangan mengurangi besar memori yang dibutuhkan. Selanjutnya klik Next.



5.  Langkah selanjutnya memilih kapasitas hard drive yang ingin kita buat. Pilih seperti gambar dibawah ini dan klik Create.



6.  Selanjutnya memilih tipe dari hard drive yang akan kita buat. Selanjutnya klik next.



7.  Pilihlah Dynamic allocated untuk dapat dengan mudah proses penyimpanan.



8.  Kemudian menentukan besar hard drive yang akan dibuat, sesuai rekomendasi sebesar 10 GB. Selanjutnya klik Create.



9.  Maka akan muncul tampilan berikut, ini adalah tampilan spesifikasi dari virtual yang akan kita buat. Selanjutnya klik Start.




10.  Selanjutnya memilih letak file ISO Windows XP yang akan kita install. Setelah itu klik Start.



11.  Selanjutnya proses mempartisi hard drive yang tadi telah kita buat sebesar 10 GB. Klik “ C” untuk mempartisi hardrive.



12.  Setelah proses partisi selesai, selanjutnya klik Enter.



13.  Pilihlah seperti gambar dibawah, kemudian klik Enter.



14.  Proses intallasi sedang berjalan, tunggu hingga selesai.



15.  Kemudian akan muncul jendela seperti gambar dibawah, ini adalah untuk menentukan wilayah dan bahasa yang digunaka. Klik next setelah selesai memilih.



16.  Kemudian munculk jendela untuk mengisikan nama dan organisasi. Dapat diisikan sesuai nama dan organisasi anda, namun jika tidak punya organisasi cukup diisikan nama saja. Kemudian klik Next.



17.   Kemudian muncul jendela untuk memasukan nama PC dan password yang ingin kita gunakan. Isisak sesuai keinginan anda. Disini saya tidak menggunakan password.



18.  Selanjutnya penyesuaian waktu. Sesuaikan waktu menurut waktu wilayah anda. Kemudian klik Next.



19.  Kemudian akan muncul jendela untuk pembuatan komputer domain yang dapat digunakan untuk LAN dengan anggota group yang sama terhubung dengan satu LAN. Disini saya tidak membuat domain, memilih seperti gambar dibawah dan selanjutnya klik Next.



20.  Setelah itu proses awal booting windows akan muncul. Tunggu beberapa saaat.



21.  Akan muncul tampilan seperti berikut, klik saja Next untuk melanjutkan.



22.  Selanjutnya memilih apakah PC akan kita protect dan automatic update atau tidak. Disini saya memilih tidak. Selanjutnya klik Next.



23.  Selanjutnya akan muncul jendela untuk mengatur dengan apa PC kita terhubunga dengan internet. Klik saja Skip karena penggaturan ini dapat kita atur nanti.



24.  Selanjutnya isikan nama yang menggunakan PC tersebut. Setelah itu klik Next.



25.  Maka proses installasi selesai, klik Finish.



26