Minggu, 21 Juni 2015

Membuat Ad-Hoc di Linux Mint


Sering kita gunakan jaringan Wi-Fi mode Ad-Hoc untuk kegunaan tertentu seperti sharing folder, sharing printer, maupun digunakan untuk bermain game. Biasanya Ad-Hoc dibuat pada Windows, namun kali ini akan mencoba membuat Ad-Hoc pada Linux Mint. Berikut langkah - langkahnya :

1.   Buka Menu > Preference > Network Connection. Kemudian akan muncul jendela seperti gambar dibawah dan pilih Add.



2.   Selanjutnya memilih mode dari jaringan yang akan kita buat. Pilih Wi-fi kemudian Create.



3.   Kemudian akan muncul jemdela pengaturan seperti dibawah. Beri nama pada SSID sesuai nama yang diinginkan untuk dijadikan Ad-Hoc. Atur ke mode Ad-Hoc seperti dibawah. Selanjutnya pilih pada tab Wi-Fi Security.



4.   Berikan password untuk keamanan Ad-Hoc. Setelah itu pilih tab IPv4 Setting.



5.   Aturlah seperti pada gambar dibawah. Kemudian klik save.



6.   Maka Ad-Hoc telah siap digunakan.





Minggu, 24 Mei 2015

Cara Menjalankan Aplikasi Windows di Linux



Jika kita menggunakan OS Linux, sedangkan kita terbiasa menggunakan aplikasi Windows, maka ada langkah yang harus dilakukan agar aplikasi Windows dapat dijalankan di Linux. Karena file extensi Linux tidak dapat digunakan di Windows. Untuk dapat menjalankan aplikasi Windows pada Linux, digunakan fitur "Wine". Untuk itu dapat dilakukan langkah berikut :

1.   Buka "terminal" pada Linux.
2.   Ketikkan "sudo su" kemudian masukkan password anda.
3.   Kemudian ketikkan "apt-get install wine".
4.   Tunggu hingga proses installasi selesai.
5.   Setelah selesai, maka kita dapat menginstall aplikasi Windows. Caranya dengan Klik kanan pada aplikasi "Windows > Open with > Wine windows program loader".
6.   Ikuti langkah installsi selanjutnya. Setelah selesai maka aplikasi Windows dapat dijalankan.

Install Chrome Di Linux


Pada saat kita menggunakan OS Linux, maka browser default yang disediakan dari Linux adalah Mozilla Firefox. Jika kita menginginkan browser lainnya maka kita harus menginstallnya. Misalkan saja ingin mengintall Chrome Browser, maka langkah - langkahnya sebagai berikut :

1.   Hubungkan PC/Laptop dengan koneksi internet.
2.   Buka terminal pada Linux. Ketikkan "sudo su" tanpa tanda petik.
3.   Masukkan password anda, kemudian ketikkan "apt-get install chromium browser" tanpa tanda petik.



4.   Kemudian ketikkan "Y" dan enter. Lihat gambar diatas.
5.   Tunggu hingga proses intallasi berlangsung.




6.   Setelah proses selesai, buka pada "menu > internet > chromium web browser".




7.   Maka Chrome siap digunakan.

Minggu, 17 Mei 2015

Mengatasi Windows tertimpa Linux Pada Dual Boot


Saya mencoba untuk melakukan dual boot pada laptop saya. Pertama menggunakan Windows dan kedua menggunakan Linux Ubuntu. Setelah saya menginstall Ubuntu, ketika laptop saya nyalakan ternyata langsung masuk ke Ubuntu.

Bootloader tidak dapat membaca Windows, namun data Windows masih lengkap ketika saya lihat di Ubuntu saya. Selanjutnya saya melakukan langkah - langkah berikut untuk mengembalikan bootloader Windows yang tertimpa :

1.   Buka Terminal pada Linux :
2.   Ketikkan "sudo"
3.   Masukkan password anda.
4.   Ketikkan "bootrec/fixmbr".
5.   Ketikkan "bootrec/fixboot".
6.   Setelah itu restart PC/Laptop.
7.   Maka bootloader akan membaca Windows dan Ubuntu.

Jika masih tidak dapat menampilkan Windows, maka langkah berikutnya adalah dengan me-repair Windows dengan langkah seperti menginstall Windows. Namun kita pilih "repair". Setelah itu kita restart kembali. Maka PC/Laptop kita tekah siap untuk dualboot.

Menjadikan Flashdisk Sebagai Bootable


Disini saya menggunakan aplikasi Rufus v1.2.0 yang akan saya jadikan sebagai bootable untuk installasi Operating Sistem. Berikut langkah - langkahnya :

1.   Siapkan program Rufus dan buka programnya.
2.   Masukkan flashdisk yang akan kita jadikan sebagai bootable.
3.   Siapkan file ISO dari Sisem Operasi yang akan kita install.
4.   Pada jendela Rufus yang telah kita buka, pilihlah ISO Image dan carilah file ISO yang telah disiapkan. Disini saya menggunakan ISO Ubuntu.



5.   Setelah file ISO kita masukkan, maka selanjutnya klik start untuk memulai.



6.   Selanjutnya klik OK untuk melanjutkan.



7.   Tunggu hingga proses selesai, setelah itu flashdisk siap digunakan sebagai bootable.



Sekian dulu gaess ;-D

Minggu, 12 April 2015

Cara Install Linux Ubuntu

   Sebelumnya kita telah membahas mengenai Ubuntu pada artikel Sejarah Ubuntu. Sekarang kita akan mencoba menginstall Sistem Operasi Ubuntu pada Virtual Box. Berikut adalah langkah - langkahnya :

1.   Siapkan file ISO Ubuntu. Disini saya menggunakan Ubuntu 14.04 LTS 64 bit.
2.   Jalankan Virtual Box. Pada halaman awal klik "New".



3.   Setelah itu mengisikan nama dan memilih sistem operasi yang akan kita install. Klik next untuk melanjutnkan.



4.   Selanjutnya menentukan besar memori yang akan digunakan. Secara default merekomendasikan memori sebesar 512 Mb, namun saya menatur sebesar 1024 Mb. Klik next untuk melanjutnkan.



5.   Selanjutnya membuat hardrive drive yang akan kita gunakan. Klik creat untuk membuat.



6.   Selanjutnya memilih tipe dari hard drive drive. Klik next untuk melanjutnkan.



7.   Selanjutnya memilih penyimpanan hardrive. Disini saya memilih Dynamic allocated agar lebih cepat saat pembuatan. Klik next untuk melanjutnkan.



8.   Selanjutnya menentukan besar hard drive yang akan kita buat. direkomendasikan sebesar 8 Gb. Klik creat untuk membuat.



9.   Maka spesifikasi dari sistem operasi yang akan kita buat seperti pada gambar dibawah ini. Selanjutnya klik "Start" untuk menjalankan proses selanjutnya.



10.   Selanjutnya menentukan letak file ISO yang telah kita siapkan tadi. Klik "Start" untuk melanjutkan.



11.   Tunggu hingga proses selesai.



12.   Selanjutnya akan muncul jendela seperti dibawah ini. Try Ubuntu digunakan untuk mengecek apakah file ISO yang digunakan dalam keadaan baik atau tidak, jika sudah yakin file benar - benar baik maka langsung saja klik Install Ubuntu.



13.   Selanjutnya Klik gambar Install Ubuntu 14.04 LTS.



14.   Selanjutnya memilih bahasa yang digunakan. Jika sudah klik Continue untuk melanjutnkan.



15.   Selanjutnya mengecek persiapan yang disarankan, setelah itu klik Continue.



16.   Selanjutnya memilih tipe installasi, disini saya memilih "Somethings else" agar dapat mempartisi dan mengatur sesuai keinginan.



17.   Selanjutnya mengatur partisi hard drive. Klik New Partition Table. Jika muncul jendela maka pilih continue.



18.   Selanjutnya klik tanda + untuk mempartisi.



19.   Aturlah besar memori dua kali memori yang telah kita buat. Lalu pada Use as pilihlah swap area.



20.   Setelah itu atur lagi dengan klik tanda +, dan pilih continue.



21.   Aturlah seperti gambar dibawah. Selanjutnya klik OK, dan Install Now.



22.   Pilihlah alokasi waktu daerahmu. Jika sudah klik Continue.



23.   Pilihlah keyboard layout sesuai bahasa yang diinginkan. Jika sudah klik Continue.



24.   Selanjutnya memasukan nama dan password. Password tidak dapat dikosongi. Jika sudah klik Continue.



25.   Setelah itu proses intallasi akan berlangsung. Tunggu hingga proses selesai.



26.   Jika proses installasi telah selesai, maka akan munculk jendela pemberitahuan seperti gambar dibawah, selanjutnya restart komputer.



27.   Setelah terestart maka kita akan disuruh memasukan password yang telah kita buat.



 28.   Tampilan desktop Linux Ubuntu.



Sekian semoga bermanfaat :-)




Sejarah Ubuntu


   Sebelum menginstall Linix Ubuntu, mari kita perhatikan dulu sejarah dari Linux itu sendiri. Linux merupakan Sistem Operasi yang ditemukan Oleh Linus Torvalds seorang mahasiswa asal Firlandia. Pada Agustus 1991, Linus mengerjakan Linux versi 0.01. Dan pada tahun yang sama pada 5 Oktober 1991 secara resmi meluncurkan versi 0.02. Sedangkan Ubuntu dibuat karena kebanyakan orang lebih suka hal yang gratis. Ubuntu sendiri berasal dari bahasa Afrika yaitu "Humanity to Others" yang berarti "Kemanusiaan Untuk Sesama". Maka Ubuntu pertama kali dirilis pada 20 Oktober 2004. Sistem Operasi ini gratis tanpa lisensi dan bersifat open source yang siap digunakan dalam kondisi yang stabil. Ubuntu didukung oleh perusahaan bernama Canonical, Ltd yang memiliki tujuan untuk membantu perkembangan, distribusi, dan promosi dari produk-produk yang bersifat open source. Canonical telah merilis versi Ubuntu yang baru setiap 6 bulan sekali. Setiap rilis didukung selama 18 bulan untuk pembaruan sistem, keamanan, dan kesalahan (bug). Setiap 2 tahun sekali (versi xx.04 dengan x angka genap) akan mendapatkan Long Term Support(LTS), selama 3 tahun untuk desktop dan 5 tahun untuk edisi server. Namun Ubuntu 12.04 yang dirilis pada April 2012 mendapatkan pembaruan sistem selama 5 tahun. Perpanjangan dukungan ini bertujuan untuk mengakomodasi bisnis dan pengguna IT yang bekerja pada siklus panjang dan pertimbangan biaya yang mahal untuk memperbarui sistem.

   Paket-paket software Ubuntu berasal dari paket tidak stabil Debian; Ubuntu memakai format paket dan manajemen paket Debian (APT dan Synaptic). Paket Debian dan Ubuntu seringkali tidak cocok. Paket Debian sering kali perlu dibuat ulang dari source agar dapat dipakai di Ubuntu, begitu juga sebaliknya. Ubuntu bekerja sama dengan Debian untuk berusaha agar perubaha-perubahan sistem Ubuntu mengarah kembali ke Debian, namun hal ini hampir tak terlaksana. Penemu Debian, Ian Murdock, pernah berkata bahwa paket Ubuntu berpotensi mengarah terlalu jauh dari Debian. Sebelum setiap rilis Ubuntu, paket-paket diambil dari paket tidak stabil Debian dan digabung dengan modifikasi Ubuntu. Sebulan sebelum perilisan, pengambilan paket dihentikan dan kerja selanjutnya adalah memastikan paket-paket yang sudah diambil bekerja dengan baik.

   Ubuntu sekarang dibiayai oleh Canonical Ltd. Pada 8 Juli 2005 Mark Shuttleworth mendirikan pendirian Ubuntu Foundation dan memberikan pendanaan awal sebesar US$10 juta. Tujuan dari pendirian yayasan ini adalah untuk memastikan pengembangan dan dukungan semua versi Ubuntu dapat terus berjalan.

   Ubuntu saat ini mendukung berbagai arsitektur komputer seperti PC (Intel x86), PC 64-bita (AMD64), PowerPC (Apple iBook dan Powerbook, G4 dan G5), Sun UltraSPARC dan T1 (Sun Fire T1000 dan T2000), Playstation 3. Minimum sistem untuk instalasi desktop adalah 300 MHz prosesor x86, 64 MB RAM, 4 GB dari ruang hard drive, dan video yang mendukung kartu VGA pada resolusi 640×480. Disarankan sistem untuk instalasi desktop adalah 700 MHz prosesor x86, 384 MB RAM, 8 GB dari ruang hard drive, dan video yang mendukung kartu VGA di resolusi 1024 × 768. Server memerlukan instalasi x86 prosesor 300 MHz, 64 MB RAM, [61] dan video yang mendukung kartu VGA di 640 × 480. Komputer yang tidak memenuhi persyaratan minimum yang disarankan sistem yang disarankan untuk mencoba Xubuntu, berdasarkan Xfce.


Fitur Ubuntu 

   Ubuntu terdiri dari banyak paket, kebanyakan berasal dari distribusi di bawah lisensi lisensi software bebas. Namun, beberapa software khususnya driver menggunakan Proprietary software.Lisensi yang pada umumnya adalah GNU General Public License (GNU GPL) dan GNU Lesser General Public License (GNU LGPL), dengan tegas menyatakan bahwa pengguna dengan bebas dapat menjalankan, menggandakan, mempelajarai, memodifikasi, dan mendistribusikan tanpa pembatasan apapun. Namun tetap ada software proprietary yang dapat berjalan di Ubuntu. Ubuntu berfokus pada ketersediaan kegunaan pada orang disfungsi, keamanan dan stabilitas. Ubuntu juga berfokus pada internasionalosasi dan aksesibilitas untuk dapat menjangkau sebanyak-banyaknya orang. Dalam hal keamanan, perangkat sudo dapat meningkatkan privilage secara sementara untuk melakukan tugas administratif, sehingga akunroot dapat terus terkunci, dan mencegah orang tidak terauthorisasi melakukan perubahan sistem atau membuka kelemahan keamanan. Desktop Ubuntu memakai desktop environment graphis. Sebelum Ubuntu 11.04 interaksi grafis pengguna adalah GNOME Panel, namun setelah versi 11.04, berubah menjadi Unity. Unity adalah interface yang dikembangkan oleh Canonical yang awalnya dirancang untuk edisi Netbook


Sumber



Minggu, 05 April 2015

Cara Share Folder dari PC/Laptop ke Virtual Box

      Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai Cara Install Virtual Box dan Cara Install Windows XP Pada Virtual Box. Selanjutnya setelah Windows XP terinstal akan kita apakan? Kita dapat menggunakannya untuk simulasi aplikasi dengan menginstall aplikasi - aplikasi yang ingin kita ketahui sebelum langsung kita install pada PC/Laptop kita. Cara mengintall aplikasi pada virtual box sama dengan pada PC biasanya, namun file aplikasi harus kita miliki di Virtual Box. Salah satu caranya dengan menggunakan Shared Folder aplikasi pada PC kita sehingga dapat terdeteksi di Virtual Box. Berikut langkah – langkah menggunakan Shared Folder pada Virtual Box :

1.   Buka Virtual Box, lalu jalankan sistem operasi yang telah terinstall. Disini saya menggunakan Windows XP.



2.   Klik start untuk memulai booting sistem operasi pada Virtual Box. Setelah proses booting selanjutnya buka windows explorer.



3.   Pada windows explorer belum ada folder dari laptop yang terlihat. Selanjutnya buka pada jendela Virtual Box.


4.   Pilih setting > shared folder. Kemudian Pilih add file pada gambar kanan untuk memilih folder yang akan kita shared.




5.   Setelah folder dipilih, klik OK.



6.   Setelah itu buka lagi windows explorer pada Windows XP di Virtual Box. Maka akan terlihat folder “Film” yang sebelumnya telah diatur Shared folder.




7.   Jika pada windows explorer belum muncul folder yang kita shared, maka kita haris meng-restart sistem operasi kita dan membuka windows explorer kembali.




Folder - folder pada gambar adalah isi dari folder Film. Selesai sudah Shared Folder nya. Sekian semoga bermanfaat . . .

Untuk lebih jelasnya, silakan lihat video tutorialnya disini : Cara Share Folder dari Laptop ke Virtual Box

Minggu, 29 Maret 2015

Kegunaan Fitur Clone Pada Virtual Mechine

   Salah satu fitur yang ada pada Virtual Box adalah fitur “Clone”. Seperti namanya, fitur ini digunakan untuk meng-copy sistem operasi yang kita inginkan sesuai dengan aslinya.

   Proses Clone ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan ketika kita akan mencoba menginstall apliklasi ataupun program. Kita dapat mengatur spesifikasi OS kita untuk mengetahui peforma yang dihasilkan tanpa dengan menginstall sistem operasi lagi pada Virtual Box. Berikut adalah langkah – langkahnya :

1.   Buka aplikasi Virtual Box yang telah terinstall. Cara instal Virtual Box dapat dilihat di sini.



2.   Setelah itu klik kanan > “Clone” pada sistem operasi yang telah terinstall pada virtual box. Disini saya menggunakan sistem operasi windows xp gamers. Cara install windows xp pada virtual box dapat dilihat disini.



3.   Setelah itu memberi nama pada Virtual Clone yang akan kita buat. Selanjutnya klik Next.



4.   Pilihan Full Clone akan meng-copy semua hal yang ada pada sistem operasi yang asli, sedangkan pilihan Linked Clone akan mengikat file asli dari sistem operasi yang kita clone.



5.   Selanjutnya proses clone akan berlangsung.



6.   Tampilan sistem operasi hasil Clone. Tampilan hasil clone menunjukan spesifikasi yang sama pada sistem operasi yang asli. Jika ada perubahan data pada yang asli ataupun yang hasil clone, tidak akan mempengaruhi satu dengan yang lainnya.



Alhamdulullah... Semoga bermanfaat ;-)